Banner Ads 480X60

Rabu, 27 September 2017

Mengenal Lebih Dekat Senjata PGI (Pelontar Granat Infantry) Brimob Polri, Yugoslavian RB 57

Posted by Daniel Ldt Ttnt on Rabu, 27 September 2017


Selamat siang warganet, belakangan ini di media sosial bahkan di beberapa berita online sedang ramai membahas video di youtube tentang Siswa Dikbangspes Pelopor Brimob yang menurut narasi peng-upload sedang latihan menggunakan "senjata berat". Sebagai anggota Polri yang bertugas di Brimob, saya terketuk untuk mambuat artikel ini. Untuk memberikan gambaran kepada warganet tentang senjata yang digunakan oleh anggota Brimob yang sedang melaksanakan pendidikan kejuruan dalam video tersebut yang dinamakan PGI (Pelontar Granat Invantry) 

BRIMOB POLRI
Saya rasa jika saya menceritakan tentang sejarah Brimob Polri artikel ini akan terlalu panjang, untuk artikel tentang Brimob Polri bisa ditemukan dengan mudah, di internet dengan bantuan mbah google he he he. Salah satunya di wikipedia Brigade Mobil atau di Forum Kepolisian (Forpol) di salah satu forum terbasar di Indonesia yaitu kaskus pada Trit KORPS BRIMOB POLRI . Namun satu hal yang bisa saya sampaikan di sini bahwa Brimob polri pasukan yg tidak pernah berkhianat pada negara dan setia pada NKRI dan Brimob Polri belum ditemukan ada literatur pernah berontak atau coup (coup d'État)

"Kembali ke laaaptop !"

SENJATA PGI (PELONTAR GRANAT INVANTRY) itulah nama/sebutan yang diberika kepada senjata buatan Yugoslavia bisa dikatakan seangkatan dengan RPG-2 Soviet (bahkan bentuknya pun mirip) karena saat datangnya PGI negara kita sedang "berkiblat" ke Soviet dan warsawa (konon karena belinya mudah dan tidak diembargo). Pengadaan jaman kampanye Trikora namun kondisi dalam negeri juga sibuk dengan "petualangan" PRRI dan PERMESTA sehingga otomatis KKO dan MENPOR serta divisi SILIWANGI yg banyak dapat senjata saat itu. 

Dan sepertinya masih banyak seperti mortar 120 mm dan 80 mm di gudang Logistik Polri di daerah, termasuk senjata penangkis serangan udara kaliber 12.7 mm tapi saat ini sudah tua dan dianggap sebagai alat peraga saja (seperti di dalam video yang diupload di Youtube), sekedar untuk menghabiskan stok gudang yang sudah ada sejak trikora dan dwikora. Mungkin karena sampai saat ini belum ada yang bisa nampung untuk dimusnahkan dikarenakan biaya disposal yang tidak murah. Selain itu juga rekan2 di logistik polri pun sepertinya ogah nyentuh barang sisa perang seperti itu. Ngeri ngeri sedap, he he he

Yugoslavian RB 57
PRODUCT INFORMATION
Deactivated Yugoslavian RB 57 (M57 or RPG-2) Rocket Launcher. Fitted with fold away bipod, flip-up sight and sling. It is a man-portable, shoulder-launcher for penetrating armored vehicles and tanks. They have been used throughout the world in many post WWII conflicts, and are still in use today. Deactivated in 1990 to old specifications with a working trigger it can dry fired. 

GAMBAR PEMBANDING DENGAN RPG
RPG-2
The RPG-2 (Russian: РПГ-2, Ручной противотанковый гранатомёт, Ruchnoy Protivotankovy Granatomyot; English: "hand-held antitank grenade launcher") was a man-portable, shoulder-fired anti-tank weapon designed in the Soviet Union. It was the first successful anti-tank weapon of its type, a response to the earlier and unsuccessful RPG-1. The RPG-2 offered better range and armor penetration, making it useful against late and post-World War II tanks where the RPG-1 was of marginal use. The basic design and layout was further upgraded to produce the ubiquitous RPG-7.

RPG-7
The RPG-7 (Russian: РПГ-7) is a portable, reusable, unguided, shoulder-launched, anti-tank rocket-propelled grenade launcher. Originally the RPG-7 (Ручной Противотанковый Гранатомёт – Ruchnoy Protivotankoviy Granatomyot – Hand-held anti-tank grenade launcher) and its predecessor, the RPG-2, were designed by the Soviet Union; it is now manufactured by the Russian company Bazalt. The weapon has the GRAU index 6G3

HANKAMRATA
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut oleh Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman. Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/HANKAMRATA

Konsep Hankamrata yang digagas Ahmad Yani dengan sistem pertahanan rakyat semesta dulu mengenal namanya komponen pokok. Komponen cadangan dan komponen bantuan. Polisi juga bisa dan diakui dalam konvensi jenewa bila negara diserang dan polisi menyatakan dirinya sebagai belligerent (para pihak yang bersengketa dalam sebuah pertikaian bersenjata) maka syah hukumnya untuk panggul senjata, tidak hanya tentara aja. Buruh, Tani, Nelayan, Tukang Gojek juga boleh. 

Konsep heavy armour yang disebar ke semua komponen utama tentu sangat pas dan sesuai. Karena Jenderal Nasution sendiri saat menggagas komando teritorial, beranjak dari konsep perang gerilya berlarut yang harus diterapkan Indonesia sebagai sebuah entitas jika saat seandainya terjadi, kemampuan Angkatan Udara kita hanya mampu bertahan 3 jam, Angkatan Laut bertahan 1 minggu dan Angkatan Darat mungkin 1 bulan saja selanjutnya semua komponen pertahanan harus bahu membahu dengan kekuatan yg ada mengusir penyerang.

Demikian artikel tentang Senjata PGI (Pelonta Granat Infantry) Brimob Polri, Yugoslavian RB 57  dan hal yang saya tekankan di sini adalah Brimob polri pasukan yg tidak pernah berkhianat pada negara dan setia pada NKRI dan Brimob Polri belum ditemukan ada literatur pernah berontak atau coup (coup d'État)

Semoga bisa memberikan gambaran dan pengetahuan tambahan bagi warganet tentang seputar dunia kepolisian, khusunya salah satu senjata tua yang dimiliki Brimob Polri

Salam ...





Banner Ads 300X250
Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan : My Blog, My Rules
- Harap Berkomentar Sesuai Dengan Judul Bacaan
- Gunakan Bahasa yang Sopan, Hargai Orang Lain
- Tidak Diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang atau Berjualan
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam