Kata sosial media atau media sosial yang sering digunakan saat ini, sebenarnya merupakan kata serapan secara informal dari kata social media yang ada di dalam bahasa Inggris. Hanya saja, saat menyerap kata itu, banyak orang tidak memperhatikan perbedaan struktur yang ada pada bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Apa perbedaan itu?
Bahasa Inggris memiliki struktur bahasa yang berbasis pada MD atau Menerangkan Diterangkan. Artinya, jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu frasa atau kalimat, maka yang didahulukan adalah kata sifatnya yang menerangkan, baru setelah itu masuk kata benda yang diterangkan. Contohnya adalah handsome boy, black car dan lain-lain.
Sedangkan bahasa Indonesia memiliki struktur yang berbeda. Struktur bahasa Indonesia berbasis pada DM atau Diterangkan Menerangkan. Artinya, jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu frasa atau kalimat, maka yang didahulukan adalah kata bendanya yang diterangkan, baru setelah itu masuk kata sifat yang menerangkan. Contohnya adalah black car tidak diartikan hitam mobil di dalam bahasa Indonesia, melainkan mobil hitam. Begitu pula dengan pemuda tampan. Perhatikan bahwa pemuda (yang diterangkan) disebutkan terlebih dulu dibanding tampan (yang menerangkan). Kalau dalam bahasa Inggris, kata hansome (yang menerangkan) disebutkan lebih dulu dibanding boy (yang diterangkan).
Sedangkan bahasa Indonesia memiliki struktur yang berbeda. Struktur bahasa Indonesia berbasis pada DM atau Diterangkan Menerangkan. Artinya, jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu frasa atau kalimat, maka yang didahulukan adalah kata bendanya yang diterangkan, baru setelah itu masuk kata sifat yang menerangkan. Contohnya adalah black car tidak diartikan hitam mobil di dalam bahasa Indonesia, melainkan mobil hitam. Begitu pula dengan pemuda tampan. Perhatikan bahwa pemuda (yang diterangkan) disebutkan terlebih dulu dibanding tampan (yang menerangkan). Kalau dalam bahasa Inggris, kata hansome (yang menerangkan) disebutkan lebih dulu dibanding boy (yang diterangkan).
Dari penjelasan singkat di atas, saya rasa sudah jelas mengapa penyerapan social media di dalam bahasa Indonesia seharusnya menjadi media sosial. Media (yang diterangkan) sudah seharusnya disebutkan terlebih dahulu dibanding sosial (yang menerangkan), di mana dalam bahasa Inggris (yang memiliki struktur terbalik dengan bahasa Indonesia) sudah benar disebut social media.
Maka demi mendukung penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sudah seharusnya kita mulai membenarkan cara penyebutan yang salah selama ini. Mulai sekarang kita gunakan media sosial, bukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan : My Blog, My Rules
- Harap Berkomentar Sesuai Dengan Judul Bacaan
- Gunakan Bahasa yang Sopan, Hargai Orang Lain
- Tidak Diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang atau Berjualan
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam