Banner Ads 480X60

Kamis, 21 Januari 2016

Bagaimana Menyelamatkan Diri Dari Serangan Orang Bersenjata (Active Shooter)

Posted by Daniel Ldt Ttnt on Kamis, 21 Januari 2016

Foto salah satu Pelaku Sumber okezone.com
Tulisan ini saya Re-post lengkap dari salahsatu Trit di Kaskus dari Formilpol dimana saya aktif sebagai Police Enthusiast, saya Repost ulang dengan harapan agar bisa berguna bagi seluruh pembaca blog saya. Memang artikel ini sangat panjang dengan tujuan agar masyarakat awam bisa mengerti apa yang dimaksud oleh Penulis. Seperti pesan Penulis, silahkan disebarluaaskan dan jangan lupa mencantumkan sumbernya. Artikel lengkapnya sebagai berikut:

PENGANTAR
Ulasan ini merupakan terjemahan dari makalah asli yg ditulis oleh sahabat karib saya. Tulisan ini merupakan rangkuman dari masukan yg dikeluarkan oleh AL Amerika Serikat (karena sahabat saya bekerja di fasilitas AL AS), analisa, serta pengalaman sahabat saya tersebut.

Note: Silahkan dibagi dan disebar-luaskan secara lengkap, jangan lupa mencantumkan sumber

Melihat reaksi masyarakat saat terjadinya serangan teroris di Sarinah kemarin, saya merasa perlu utk menyebarluaskan makalah yg ditulis oleh sahabat saya hampir 3 tahun yg lalu tentang pola pikir dan reaksi yg bisa diambil oleh seorang sipil saat menghadapi Active Shooter situation. Tulisan ini baru2 ini saya posting di account FB saya ini, namun tulisan itu masih dalam bahasa Inggris. Untuk memperluas jangkauan pesan yg ingin disampaikan demi keselamatan masyarakat, maka saya putuskan utk menterjemahkan makalah ini ke bahasa Indonesia. Saya juga melakukan ubahan minor utk lebih menyesuaikan situasi yg digambarkan di makalah ini dengan situasi yg mungkin ditemui di Indonesia. Namun pesan2 utama yg ingin disampaikan tetap sama. Harapan saya semoga tulisan ini dapat memberikan pengertian yg lebih baik kepada masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat mengambil sikap dan tindakan yg lebih tepat di hadapan bahaya yg mengancam. Saya harapkan dengan pengertian yg lebih baik oleh masyarakat kita, maka jumlah korban di kalangan masyarakat sipil dapat di tekan seminimal mungkin. Let's start ....

I. SOP UMUM DALAM MENGHADAPI ACTIVE SHOOTER

Definisi "Active Shooter" adalah orang bersenjata yang melakukan penembakan ke korban secara massal. Dalam makalah ini "Active Shooter" bisa digantikan dengan "Teroris".

SOP (Standard Operating Procedure) yg diberikan disini bersumber dari AL AS sebagai follow up atas terjadinya peristiwa serangan Active Shooter di pangkalan AL AS di Navy Yard, Washington DC, tahun 2013 yg lalu. 

I.1. HUBUNGI PIHAK KEAMANAN DAN BERIKAN INFORMASI2 BERIKUT INI:
  • Lokasi anda.
  • Jumlah Active Shooters yg terlibat.
  • Lokasi Active Shooters dan arah pergerakan mereka.
  • Jenis senjata dan/atau bahan peledak yg digunakan Active Shooters.
  • Jumlah orang yg berada di lokasi anda.
I.2. BILA ADA JALAN DAN KESEMPATAN UTK MELARIKAN DIRI, USAHAKAN UTK MENINGGALKAN LOKASI, EVAKUASI GEDUNG
  • Evakuasi dan tinggalkan lokasi meskipun orang2 di sekitar anda memutuskan utk tidak melakukan evakuasi.
  • Tinggalkan barang2 milik anda.
  • Bantu orang lain yg juga ingin melarikan diri bila kondisi memungkinkan.
  • Jangan mencoba utk membawa atau memindahkan korban yg terluka.
I.3. BILA EVAKUASI TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN, BERSIAPLAH UTK MENCARI TEMPAT BERLINDUNG DI LOKASI
  • Kunci pintu dan jendela.
  • Bangun barikade di depan jalan masuk (pintu) ke ruangan anda dengan menggunakan meja, kursi, dan perabotan lain yg tersedia di ruangan.
  • Bila memungkinkan, laporkan lokasi anda dan jumlah orang yg ada disana ke pihak keamanan.
  • Bila anda tidak dapat berbicara (di telpon ~ misalnya anda khawatir suara anda akan terdengar oleh Active Shooter), biarkan telpon anda tersambung ke pihak keamanan sehingga mereka bisa mendengar apa yg terjadi di lokasi anda.
  • Matikan lampu, radio, TV, pager, dan matikan ringer pada cellphone anda (namun tetap biarkan cellphone anda active).
  • Jadikan ruangan tempat anda bersembunyi sesenyap mungkin, seakan-akan ruangan itu kosong.
  • Tetap bersembunyi di ruangan itu hingga pihak keamanan tiba dan memberikan instruksi kepada anda dan orang2 utk meninggalkan ruangan.
I.4. SAAT PETUGAS KEAMANAN TIBA
  • Tetap tenang dan ikuti instruksi petugas.
  • Letakkan segala benda yg anda pegang di lantai. 
  • Tempatkan kedua tangan anda di posisi yg bisa dilihat oleh petugas dengan jelas.
  • Hindari gerakan tubuh yg tiba-tiba atau cepat, terutama gerakan ke arah petugas.
I.5. JIKA ANDA TIDAK BISA MELARIKAN DIRI (EVAKUASI) DAN JUGA TIDAK BISA MENEMUKAN TEMPAT PERSEMBUNYIAN YG MEMADAI, DAN KESELAMATAN ANDA TERANCAM, MAKA AMBIL TINDAKAN UTK MEMBELA DIRI
  • Sebagai langkah terakhir, ambil tindakan utk melumpuhkan si penyerang (Active Shooter).
  • Bertindaklah dengan se-aggressive mungkin dan menggunakan kekuatan fisik yg maximum seusai kemampuan anda. 
  • Lemparkan benda-benda keras yg bisa anda temui ke arah Active Shooter utk mengganggu konsentrasi dia dan bila mungkin melukai dia. 
  • Lakukan tindakan ini sepenuh hati. Karena tindakan ini mungkin satu-satunya jalan utk menyelamatkan diri anda.
Ulasan di atas memberikan dasar2 penting sebagai pembukaan ke hal2 yg ingin saya bahas secara lebih dalam di bagian berikutnya. Secara singkat, SOP di atas memberikan tiga langkah yg patut dipertimbangkan bila anda menghadapi situasi Active Shooter: 
  1. Melarikan diri bila mungkin dan mampu.
  2. Bersembunyi di tempat yg aman bila tidak mungkin/mampu untuk melarikan diri.
  3. Namun tetap siap sedia utk membela diri anda secara maximum dengan benda apa saja yg tersedia disekitar anda.

ULASAN TAMBAHAN

Dengan adanya orang-orang yg ingin membunuh atau melukai orang lain secara massal (seperti Active Shooter atau Terrorist), tentunya muncul pertanyaan di diri kita masing-masing:

"Apa yang bisa saya lakukan bila saya menghadapi situasi seperti ini?"

Jawaban pertanyaan ini bisa ditemukan dengan menggunakan "common sense" atau pikiran yg sehat dan logis. Metode utk menjawab pertanyaan ini tidak berbeda dengan bagaimana anda mempersiapkan diri dalam menghadapi kebakaran dimana anda membuat skenario bagaimana melarikan diri bila rumah atau tempat kerja anda terbakar, atau bagaimana anda keluar dari mobil bila mobil anda masuk ke sungai, atau bagaimana anda mengingat dimana letak pintu darurat terdekat di pesawat terbang yang akan anda gunakan utk meninggalkan pesawat dalam keadaan darurat.

Apakah ada kemungkinan besar anda menghadapi situasi seperti ini? Tentu saja tidak. Kita hidup di negara yg relative aman. Anda lebih mungkin meninggal dunia karena tersambar petir dibandingkan resiko anda menjadi korban di serangan Active Shooter. Meskipun demikian, sangat bijaksana bila kita berfikir sejenak tentang langkah2 yg tepat utk kita ambil bila kita menghadapi situasi seperti ini.


II.1. Menghadapi Penyerang Bersenjata Api

Masalah pertama adalah kita menghadapi penyerang yg bersenjata api. Bila kita menghadapi seseorang yg bersenjata api, yg pertama perlu kita ketahui adalah dua hal berikut ini yg dapat membuat kita lebih sulit utk terkena tembakan. Pertama adalah jarak antara anda dengan si penyerang: makin jauh jarak anda, makin tinggi tingkat kesulitan bagi Active Shooter utk bisa melepaskan tembakan yg akurat mengenai anda. Kedua adalah pergerakan anda relatif terhadap posisi si penyerang: bila anda bergerak dengan arah yg tegak lurus dari arah laras senjata di tangan Active Shooter, maka makin tinggi tingkat kesulitan yg dia hadapi utk bisa mengenai anda. Demikian pula dengan gerakan zig-zag saat anda berlari menjauhi si petembak akan mempersulit bidikan dia. Begitu anda mendengar suara tembakan, bila kondisi memungkinkan, anda sebaiknya langsung bergerak sejauh-jauhnya dari sumber suara tembakan tersebut. Selanjutnya carilah tempat berlindung. Bila tidak ada tempat berlindung yang memadai, pilihan berikutnya adalah utk mencari tempat bersembunyi.

II.2. Tempat berlindung Vs. Tempat Bersembunyi

Apakah perbedaan antara tempat berlindung (cover) dan tempat bersembunyi (concealment)? Tempat berlindung yg memadai adalah tempat yg menempatkan sebuah benda atau konstruksi antara anda dan si Active Shooter, dimana benda tersebut mampu utk menghentikan peluru dan melindungi anda. Sedangkan tempat bersembunyi hanya memberikan tabir yg menghalangi pandangan mata si Active Shooter namun tidak dapat menghentikan peluru yg meluncur ke arah anda. 

Dinding beton atau bata adalah contoh lapisan yg bisa memberikan perlindungan (namun ini juga tergantung dari jenis senjata dan kaliber yg digunakan oleh Active Shooter), sedangkan dinding gipsum atau pintu kayu hanya bisa memberikan persembunyian. Demikian pula dengan kulkas, dinding pemisah antar meja di kantor, atau meja itu sendiri. Singkatnya hampir semua benda atau struktur yg umum ditemukan di kantor hanya dapat memberikan persembunyian, dan bukan perlindungan. Tiang penyangga bangunan umumnya terbuat dari beton atau baja dapat digunakan utk berlindung. Demikian pula dengan dinding beton yg biasanya mengelilingi lift. Bila anda sudah berada di luar gedung perkantoran, maka benda-benda seperti keran pemadam kebakaran (hydrant), bagian depan mobil (engine block), velg ban mobil, pohon yg berukuran sedang ke atas, dan pot2 tanaman di taman kota atau pemisah jalan yg terbuat dari beton (dengan tanah di dalamnya) dapat digunakan sebagai media utk berlindung. Coba lihat video berikut ini:


Video ini menunjukkan bagaimana sebatang pohon bisa digunakan sebagai media utk berlindung dari peluru. Dalam kasus ini, si korban selamat dan hanya mengalami luka2 ringan. Pelajaran berharga yg bisa diambil dari video ini adalah: anda perlu utk menembatkan media perlindungan (cover) antara organ2 tubuh vital anda dengan si penyerang bersenjata. 

Selain itu, bila anda mundur bbrp langkah menjauhi media perlindungan anda akan meningkatkan kegunaan media tsb dalam memberikan perlindungan bagi anda. Anda bisa coba teori ini dengan menggunakan sebuah pohon. Bila anda berada langsung dibalik pohon tsb maka akan sulit bagi anda utk bisa mengintip dari sisi pohon utk melihat situasi di sisi seberang dari pohon tsb. Jika anda mundur kira2 1.5-2 meter dari pohon tsb, anda akan dapat mengintip dengan hanya memperlihatkan sebagian kecil dari kepala anda saja. Disamping itu, anda cukup bergerak sedikit saja utk tetap menempatkan pohon tsb. diantara anda dan si penyerang. Cobalah teknik ini dengan rekan anda, dimana anda dan rekan anda berada di dua sisi yg berseberangan dari sebuah pohon. Perhatikan betapa kecil bagian dari tubuh rekan anda yg bisa anda lihat bila dia mengintip dari samping pohon saat dia berdiri 1.5-2 meter jauhnya dari pohon tsb.

II.3. Seputar Luka Tembak

Membayangkan diri kita mengalami luka tembak adalah suatu hal yg menakutkan. Namun kita perlu utk memikirkan kemungkinan ini menimpa diri kita. Luka tembak dapat mengakibatkan kematian melalui dua mekanisme: 
  1. Hilangnya tekanan darah dalam akibat pendarahan besar atau hilangnya kemampuan jantung utk mendukung sirkulasi darah di tubuh.
  2. Luka tembak atau trauma pada otak atau tulang belakang.
Meskipun anda mengalami luka tembak, selama jantung, otak, tulang belakang, dan arteri besar tidak mengalami kerusakan, kemungkinan anda utk selamat sangat tinggi (bila anda menerima pertolongan medis secara cepat dan tepat). Jika anda menderita luka tembak di jantung, anda akan mampu utk bertahan (dan melawan) selama 25-30 detik sebelum anda kehilangan kesadaran (dan meninggal dunia). Sedangkan luka tembak pada kepala dan leher umumnya membawa akhir kehidupan saat itu juga.

Sebetulnya, menembak kepala seseorang cukup sulit dilakukan (kecuali bila dilakukan pada jarak yg sangat dekat atau "point-blank range"). Hal ini disebabkan oleh ukuran kepala manusia yg relative kecil dibandingkan tubuh manusia secara keseluruhan, dan tebalnya tulang tengkorak manusia. Bila seseorang terkena peluru di kepala yg ditembakkan dari sepucuk handgun dari jarak yg cukup jauh, maka besar kemungkinan peluru tsb. tidak akan menembus tulang tengkorak korban kecuali bila titik perkenaan peluru ada di pelipis, rongga mata (eye socket), rongga hidung (sinus cavity), atau langsung kena di tulang belakang (spinal column) yg terhubung dengan kepala. Seorang korban penembakan di Navy Yard, Washington DC, th 2013 yg lalu menderita luka tembak di kepala. Namun si korban selamat karena peluru yg mengenai kepalanya mendarat di titik dimana tulang tengkorak disitu cukup tebal, hingga peluru hanya memantul. 

Yang perlu dimengerti adalah senjata api tidak bekerja seperti pistol sinar yg langsung membunuh semua makhluk yg terkena sinarnya. Sebutir peluru harus mengenai organ tubuh yg vital utk dapat menjatuhkan seseorang. Sekitar 80% dari korban luka tembak di Amerika Serikat yg menerima pertolongan medis secara cepat dan tepat berhasil diselamatkan. Jadi bila anda menderita luka tembak, dan anda tinggal di tempat dengan fasilitas medis yang memadai, maka besar kemungkinan anda akan selamat dari luka tembak tsb. selama anda mendapat pertolongan medis dengan cepat dan tepat.

II.4 Pilihan Langkah-Langkah Dalam Menghadapi Active Shooter

Pada dasarnya ada 4 pilihan bila anda menghadapi serangan Active Shooter:

  1. Melarikan diri.
  2. Mencari tempat berlindung atau bersembunyi, dan mempersiapkan diri utk melawan.
  3. Mencari tempat berlindung atau bersembunyi, dan menunggu sampai aparat keamanan tiba.
  4. Tidak melakukan apa-apa (anda beku ditempat).
Secara pribadi, meskipun saya sedang bawa senjata api (baik sahabat saya dan saya sendiri memiliki izin utk membawa senjata api sehari-hari), saya akan memilih utk menjauh dan mencari tempat berlindung dengan kemungkinan saya akan melakukan perlawanan sebagai pilihan terakhir (pilihan no. 2). Pilihan ini akan menjadi pilihan tunggal bila saya tidak bersenjata sama sekali. Pilihan no. 3 dan 4 adalah pilihan yg umumnya diambil oleh kebanyakan korban peristiwa serangan Active Shooter. Tidak perlu merasa malu atau merasa anda seorang pengecut bila pilihan anda adalah salah satu dari kedua pilihan ini. Kita tidak mengantisipasi penembakan massal yg dilakukan oleh active shooter akan menimpa kita. Malah kebanyakan orang tidak pernah mengantisipasi akan mengalami konfrontasi bersenjata sama sekali. Kebanyakan mahasiswa yg tewas di peristiwa penembakan di Virginia Tech th 2007 adalah mereka yg duduk di baris depan di kelas dimana si bajingan penembak menodongkan senjata langsung ke kepala para korban dan menembaknya dari jarak sangat dekat. Kondisi yg sama juga terjadi di peristiwa Luby's di Texas, dan di Columbine High School di Colorado th 1999. Mereka yg menjadi korban tewas umumnya hanya beku di tempat, atau bersembunyi dan diam ditempat, saat si pembunuh meng-eksekusi korban satu demi satu. Hal ini juga sering terjadi di pertempuran. Kecendrungan utk bersembunyi dan diam ditempat, atau beku ditempat sama sekali, adalah hal yg umum ditemukan di alam saat seekor hewan berhadapan dengan hewan pemangsa. Reaksi korban seperti ini secara otomatis menempatkan nasib si korban di tangan pihak penyerang (Active Shooter atau Terrorist). Tentunya kondisi seperti ini tidak akan berakhir baik bagi para korban, karena si penyerang adalah individu yg sudah tidak lagi menghargai nyawa manusia dan mampu bertindak secara biadap terhadap sesama.

Peristiwa penembakan di Sandy Hook, Connecticut, th 2012 agak berbeda, dimana ada elemen2 dari korban yg mencoba melakukan perlawanan secara heroik (kepala sekolah dan bbrp guru yg gagah berani) namun merkea tidak dapat menghentikan si penyerang. Kepala sekolah dan guru2 ini mencoba utk melawan dan menghambat langkah si penyerang, namun si Active Shooter memiliki kemampuan fisik yg cukup besar utk mengatasi perlawanan tersebut, dan dia juga memiliki senjata api yg memungkinkan dia menjatuhkan korbannya dari jarak jauh. Berlari ke arah si penyerang utk menyerbu tanpa adanya rencana yg memadai, atau hanya berdiri di hadapan si penyerang demi melindungi orang lain dari tembakan tidak akan membawa hasil yg diinginkan karena si penyerang dan senjata yg dia bawa akan dengan mudah memusnahkan rintangan tsb. Pendeknya, anda berhadapan dengan orang yg sudah tidak waras lagi. Jadi, jika anda memutuskan utk melawan, anda harus menciptakan kondisi yg memberikan keuntungan maksimum bagi anda dan mengurangi atau membatasi sebanyak mungkin kekuatan yg dimiliki oleh si penyerang. Bagaimana melakukan hal ini?

II.5. Melancarkan Perlawanan

Bila anda memutuskan utk melawan, berikut adalah beberapa hal yg dapat meningkatkan intensitas dan kemungkinan berhasilnya perlawanan anda. 

  • Cari senjata dan rencanakan perlawanan anda dengan baik.
  • Gunakan perlindungan dan lancarkan serangan dengan kejutan (element of surprise) utk memaksa dia bereaksi thd perlawanan anda. Reaksi dia yg tidak didasari rencana akan cenderung memiliki efektifitas yg lebih rendah, dan ini akan menguntungkan anda.
  • Berteriaklah dengan keras utk mendorong para korban yg lain mengikuti anda untuk menyerang si Active Shooter.
  • Lakukan aksi serangan tanpa henti hingga si Active Shooter tidak lagi menjadi ancaman bagi keselamatan anda dan orang lain.
Mari kita bahas tiap2 hal diatas lebih dalam.

II.5.1 MELAWAN DENGAN "SENJATA"

Hampir apa saja bisa kita gunakan sebagai senjata. Laptop computer? Cellphone anda? Pensil? Gunting? Buku2? Gagang sapu? Semua bisa digunakan sebagai senjata. Yang anda perlukan adalah sesuatu yg bisa meningkatkan kemampuan anda dalam melakukan perlawanan, atau sesuatu yg dapat digunakan utk membuyarkan perhatian dan konsentrasi si Active Shooter. Otak manusia sudah terprogram utk menggerakkan tubuh guna melindungi kepala kita bila ada benda asing melayang ke arah kita. Tidak percaya? Cobalah sendiri, apakah anda bisa berdiri tanpa bergeming bila ada benda asing (meskipun ini benda yg lunak seperti bongkahan gabus) yg dilemparkan ke arah kepala anda secara tiba2? Reaksi alami yg akan dilakukan tubuh adalah merunduk atau melindungi kepala dengan kedua tangan. Ini adalah langkah yg bisa digunakan utk membuyarkan perhatian dan konsentrasi si Active Shooter. Ini adalah saat terbaik utk melancarkan serangan. Namun saat kita mendekat ke Active Shooter guna melancarkan serangan fisik, kita (dengan bantuan orang lain di sekitar) dapat terus melempari dia dengan berbagai benda dengan tujuan utk terus memecahkan perhatiannya hingga kita bisa mendekati dia dengan lebih aman. Pendeknya, hujani dia dengan segala sesuatu yg tidak terpaku ke dinding atau lantai di ruangan. Ini akan dapat membuat kemampuan dia memproses informasi menjadi overloaded, yg akan berakibat pada menurunkan kemampuan dia utk dapat membidik dan menembak dengan tepat. 

Tergantung dari jenis senjata yg tersedia, pada dasarkan ada tiga jenis serangan fisik yg bisa anda lancarkan: 1) pukulan, 2) tusukan, 3) sayat atau bacokan.

Serangan dengan pukulan memerlukan benda keras seperti sebatang kayu (gagang sapu misalnya), atau external hard drive yg lumayan berat, dll. Memukul senjata atau tangan yg memegang senjata tsb. adalah hal yg cukup efektif. Demikian pula dengan memukul lutut ( misalnya anda menjebak si Active Shooter sambil bersembunyi di bawah meja ). Bahkan bila anda bisa memukul bagian samping dari lutut dengan cukup keras, akan ada kemungkinan lutut bisa mengalami dislokasi. 

Serangan dengan metode tusukan dapat dilakukan dengan menggunakan pen, pensil, gunting, dan benda tajam lain sebagai "senjata". Arahkan serangan ini ke bagian tubuh yg tidak terlindung dan siapkan diri anda utk melakukan tindakan yg mungkin anda anggap "kotor". Misalnya, arahkan tusukan ke bagian tubuh seperti mata, telinga, kemaluan, dan paha.

Bila anda punya benda tajam yg dapat digunakan utk menyayat (spt pisau dapur, pisau buah, box cutter, dll), maka bagian tubuh yg efektif utk disasar adalah paha dalam (femoral artery), perut (bila tidak terlindung oleh vest atau body armor), bagian dalam dari lengan atas (brachial artery), dan bagian samping leher (carotid artery).

Satu contoh dari susunan rencana serangan yg mungkin anda lakukan adalah sbb:

"OK, saya temukan piala turnamen volleyball di meja dan gunting di laci, saya akan bersembunyi di sudut ruangan. Begitu dia masuk lewat pintu, saya akan lempar piala ini dengan tangan kiri saya ke arah kepala dia. Kemudian saya akan menyerang dia dengan gunting ini sampai dia, atau saya, tak berdaya di lantai."

Sekaranglah saat yg tepat utk melatih kemampuan anda menyusun rencana perlawanan seperti ini. Dimana anda bisa mencoba berbagai susunan rencana di kepala anda, dan melakukan analisa resiko dan faktor2 yg dapat membawa keberhasilan atau kegagalan dari upaya anda utk mempertahankan diri. Saat peluru berterbangan di udara, darah mulai mengalir, teriakan orang yg panik keras terdengar, dan rasa takut mulai menjalar ke seluruh tubuh anda, maka akan sulit bagi anda utk menyusun rencana yg belum pernah anda latihkan sebelumnya. Namun bila anda sudah punya sebuah rencana dasar (yg mungkin hanya memerlukan modifikasi secara minimal), maka anda akan dapat langsung memasuki tahap pelaksanaan rencana tsb. Melakukan perlawanan berdasarkan rencana, meskipun rencana itu tidak sepenuhnya sesuai dengan situasi dan kondisi yg anda hadapi, akan tetap LEBIH BAIK dibandingkan anda tidak punya rencana sama sekali.

II.5.2 BERSEMBUNYI DAN AKSI/REAKSI

Dalam sebuah konfrontasi, jangan hanya memberikan bereaksi terhadap langkah2 dia. Bila ini terjadi, artinya anda membuat keputusan hanya sebagai reaksi saja terhadap lawan anda dan pihak lawanlah yg menentukan proses berjalannya konfrontasi. Sebaliknya, anda harus membuat keputusan dan langkah2 berdasarkan rencana yg ditujukan utk memaksa lawan bereaksi thd langkah2 yg anda ambil. Ini artinya, anda harus berusaha utk menentukan proses berlangsungnya konfrontasi, jangan biarkan lawan anda yg mendikte langkah2 anda selanjutnya.

Dalam hal bela-diri, pihak penyerang (aggressor) adalah pihak yg memegang inisiatif pertama utk menggunakan kekerasan. Inilah fakta yg ada. Sehingga di awal konfrontasi tsb, anda (sebagai pihak yg bertahan) hanya bisa memberikan perlawanan sebagai reaksi dari tindakan kekerasan yg diputuskan oleh pihak penyerang. Dengan kata lain, inisiatif awal berada di tangan pihak aggressor. Sebagai orang sipil yg patuh hukum, adalah tidak benar utk melakukan serangan yg mendahului, tindakan lawan (preemptive strike). Ini tidak akan diterima oleh hukum sebagai tindakan bela diri. 

Namun dalam menghadapi Active Shooter pola pikir ini harus dirubah. Bila kita terpaksa harus melawan, maka kita harus berupaya utk mengambil alih inisiatif dalam konfrontasi melawan Active Shooter. Caranya adalah dengan melakukan tindakan yg memaksa Active Shooter utk memberikan reaksi yg tidak dia duga sebelumnya. Dengan melemparkan sebuah benda ke kepalanya, konsentrasi dia akan terganggu karena sekarang dialah yg harus bereaksi thd tindakan anda. Demikian pula halnya dengan melakukan tindakan yg tidak dikira oleh Active Shooter sebelumnya. Misalnya, kita berlari menjauhi si Shooter dengan melakukan zig-zag, kita memaksa dia utk merubah bagaimana dia membidikkan senjatanya berdasarkan gerakan kita yg tidak dia antisipasi sebelumnya. 

Cara lain utk menghadapi Active Shooter adalah dengan bersembunyi di tempat2 yg tidak lazim. Pada umumnya, active shooter akan mencari calon korban dengan memperhatikan arah yg sejajar dengan pandangan matanya (satu level) atau dibawah (seperti dibawah meja). Sangat jarang mereka mencari sasaran dengan mendongak ke atas. Jadi, kalau ada lemari berkas2 yg cukup kokoh berada di dekat pintu, anda dapat bersembunyi dengan berbaring di atas lemari tsb. dan menjebak si Shooter dengan menyerangnya dari posisi tsb yg tidak dia duga sebelumnya.

Bagaimana jika anda tidak dapat bersembunyi di tempat yg lebih tinggi dari si Active Shooter? Misalnya, anda hanya bisa bersembunyi di dekat pintu, di sebelah mana anda sebaiknya bersembunyi? Jika anda menyanggong si Active Shooter di sisi pintu yg berseberangan dengan engsel pintu, maka di sisi inilah moncong senjata dia akan muncul pertama kali. Anda dapat mencengkeram laras senjata tsb. dan mulai melancarkan serangan anda dari situ. Pilihan yg lain adalah utk bersembunyi dan menunggu di sisi pintu dimana engsel berada. Daun pintu akan menyembunyikan keberadaan anda saat si Active Shooter membuka pintu utk masuk ke ruangan. Di saat inilah anda dapat menggunakan daun pintu yg setengah terbuka tadi (dan si Active Shooter sedang dalam proses melewati pintu) sebagai "senjata" dengan cara membanting daun pintu dengan kuat dan cepat (spt akan menutup pintu) sehingga daun pintu akan menghantam si Active Shooter. Ini dapat dijadikan sebagai titik awal anda melakukan serangan guna melumpuhkan dia dengan segala benda yg dapat anda gunakan sebagai "senjata" di tangan.

II.5.3. GUNAKAN SUARA DAN TERIAKAN YG KERAS SAAT MENYERANG

Dalam kondisi darurat, biasanya 10% dari mereka yg terlibat akan diam saja, 10% yg lain akan maju ke depan utk memimpin gerakan penyelamatan, dan 80% sisanya akan butuh bantuan dan dorongan utk memutuskan harus ambil tindakan apa. Ini yg terjadi di Flight 93 yg dibajak oleh terrorists pada tanggal 11 September, 2001. Setelah para penumpang mengetahui bahwa pesawat akan dihujamkan ke gedung oleh para pembajak, dan nasib dari semua penumpang akan berakhir pada kematian, maka mereka memutuskan utk menyongsong kematian tsb. dengan melancarkan perlawanan thd para pembajak. Sebagian dari penumpang terlalu takut utk turut serta menyerbu para pembajak, dan mereka tidak perlu merasa malu atas kenyataan ini. Sebagian orang memang tidak mampu utk bertempur, ini sudah bawaan mereka dimana akal sehat mereka berhenti berfungsi di tengah situasi darurat yg mencekam. Namun sekitar 10% dari orang2 ini memiliki jiwa kepemimpinan yg kuat, dimana mereka menyusun rencana utk melumpuhkan pembajak dan mengambil alih kendali pesawat, dan menggerakkan 80% penumpang yg lain utk turut dalam upaya tsb.

Bagaimana anda akan bersikap dalam menghadapi situasi spt ini adalah hal yg sebaiknya anda pikirkan saat ini. Bayangkan, anda tengah menghadapi situasi (yg serupa dengan yg dihadapi oleh para penumpang di Flight 93) dimana ada seorang Active Shooter yg tengah bergerak ke arah anda. Skenario yg terburuk adalah anda akan dibunuh, namun pertanyaannya sekarang adalah apakah anda akan melawan atau mengambil tindakan yg dapat menyelamatkan nyawa anda dan orang lain, atau apakah anda akan diam saja membiarkan si pembunuh mencabut nyawa anda (dan mungkin nyawa orang lain setelah anda) tanpa melakukan perlawanan sama sekali? Secara pribadi, saya akan memilih opsi yg pertama meskipun kemungkinan berhasilnya perlawanan saya sangat rendah. Setidaknya masih ada kemungkinan (meskipun kecil) upaya saya akan berhasil dan nyawa saya (atau nyawa orang lain) akan terselamatkan. Sebaliknya, bila saya sama sekali tidak melawan, sedangkan si pembunuh telah mencabut nyawa di hadapan anda sebelumnya, maka hasil akhirnya anda akan mati secara sia-sia. Disamping itu, bila anda memberikan perlawanan dengan sengit dan sepenuh hati, akan ada kemungkinan anda akan menggugah semangat dan daya juang para korban lain utk bangkit dan bersama-sama melawan si Active Shooter. Dengan makin banyak orang yg terlibat dalam penyerangan ini, maka kemungkinan anda dan para korban lain dapat memberangus si Active Shooter akan bertambah besar. Skenario ini yg terjadi di peristiwa penembakan Gabby Giffords, anggota Congress US dari Arizona, dimana bbrp orang secara serempak menyerbu si penembak saat dia tengah mengisi senjata dan berhasil melumpuhkan si penembak.

Jika anda berada di ruang yg terbuka (seperti di cafeteria atau kantin), begitu anda menyadari ada Active Shooter di ruangan itu, ambil apapun yg dapat anda jangkau saat itu dan mulai berteriak dgn keras mengajak pengunjung lain utk mulai melempari si Active Shooter dengan benda apapun yg dapat mereka jangkau disekitarnya. Kebanyakan orang tidak akan tahu apa yg harus mereka perbuat di situasi seperti ini. Mereka butuh arahan (anda teriakkan secara verbal) dan contoh (anda mulai aksi pelemparan) utk dapat bereaksi menghadapi sang Active Shooter secara bersama-sama. Bila anda melempari si Active Shooter seorang diri, maka anda akan menjadi sasaran tunggal utk ditembak oleh dia. Namun bila ada dua atau tiga orang yg bergabung dengan anda melempari si Active Shooter dengan segala benda yg ada, maka si Active Shooter tidak akan bisa menembakkan senjatanya dengan efektif. Selanjutnya anda dan orang2 lain disekitar dapat menyerbunya bersama-sama dan menetralisir dia. 

Satu hal yg harus anda fahami : sebagian dari korban (mungkin termasuk anda sendiri) akan terluka (atau malah terbunuh) dalam proses penyerbuan orang bersenjata seperti ini. Namun jumlah korban luka dan tewas dalam hal ini akan jauh lebih kecil dibandingkan jika tidak ada perlawanan secara massal sama sekali dari pihak korban. Bila anda sudah memikirkan dan menentukan sikap bhw anda akan melawan bila terjadi serangan Active Shooter, maka beritahukan keputusan anda ini kepada rekan2 anda di kantor. Informasi ttg sikap dan tekad bulat anda ini akan menjadi bibit pemikiran di kalangan rekan-rekan anda. Sebagian dari mereka mungkin akan menuangkan pemikiran mereka lebih jauh dan tiba pada sikap dan kebulatan tekad yg sama dengan yg telah anda putuskan: I WILL FIGHT! Sehingga bila sampai terjadi serangan Active Shooter yg menimpa anda dan rekan2 di kantor, maka sudah ada kebulatan tekad bersama utk melawan secara massal. Bila memang ini sampai terjadi, maka tugas anda adalah utk mengingatkan rekan2 anda ttg tekad utk melawan bersama tadi, majulah sebagai pemimpin, dan suarakan gerakan anda dengan keras dan tegas saat waktu utk bangkit dan melawan tiba.

II.5.4. SERANG HINGGA TUNTAS

Seseorang (atau lebih) akan tewas di peristiwa penembakan massal yg dilakukan oleh Active Shooter. Harapan terbaik adalah hanya si Active Shooter yg tewas. Namun karena dia yg mengambil inisiatif utk menyerang orang lain dengan senjata api, maka sangat besar kemungkinan dia akan melukai atau membunuh beberapa orang korban (sebelum dia sendiri tewas). Active Shooter tidak akan berhenti hingga mereka sendiri dibunuh. Dan bila anda memutuskan utk melawan, maka jangan berhenti menyerang hingga sang Active Shooter betul2 dapat di netralisir. Dalam hal ini anda berhadapan dengan orang yg sudah tidak waras atau tidak berfikir dengan akal budi yg sehat dimana dia sudah tidak menghargai nyawa orang lain lagi. Satu-satunya bahasa yg dapat dmengerti oleh orang seperti ini adalah kekerasan. 

Sekali lagi, ingat para guru dan kepala sekolah yg menjadi pahlawan di peristiwa Sandy Hook th 2012. Semua orang yg waras akan sepakat bahwa pemandangan dimana seorang guru wanita menggunakan badannya utk melindungi anak2 muridnya dari ancaman kematian akan menghentikan aksi seorang penyerang yg masih punya nurani. Karena hanya monster saja yg masih dapat meneruskan aksi utk membunuh sang bu guru dan kemudian anak2 muridnya. Inilah kenyataan yg ada. Mereka yg dapat melakukan tindakan seperti ini bukanlah lagi manusia yg rasional, mereka tidak lebih dari sosok monster yg haus darah. Satu-satunya tujuan yg ingin dicapai oleh monster haus darah ini adalah utk memaksimalkan jumlah korbannya. 

Bagaimana dengan aparat kepolisian? Dapatkah mereka tiba dan menghentikan pertumpahan darah ini secepatnya? Di Amerika Serikat, waktu reaksi polisi dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini berkisar antara 3 hingga 7 menit terhitung mulai dari saat pihak 911 menerima laporan kejadian. Bayangkan, berapa banyak korban yg akan jatuh bila si Active Shooter bisa melakukan penembakan dengan bebas tanpa halangan dalam waktu 3 menit saja! Apalagi bila polisi butuh waktu lebih lama utk bisa tiba di lokasi, lalu mereka harus menemukan, dan kemudian menghentikan si Active Shooter. Bila anda menemukan diri anda berhadapan dengan Active Shooter spt ini, maka anda harus mempersiapkan diri bhw aparat keamanan kemungkinan tidak akan tiba secepat yg anda harapkan, sementara itu anda harus menghadapi seorang pembunuh yg brutal dan bersenjata lengkap. Satu-satunya opsi yg tersisa adalah utk melaksanakan rencana perlawanan yg telah anda pikirkan sebagai satu2nya jalan utk keluar dari situasi ini dengan selamat.

Bulatkan tekad anda dan teruskan perlawanan sesuai rencana tanpa peduli apapun yg terjadi. Entah itu takdir atau nasib sial yg menimpa, yg jelas anda telah ditempatkan ditengah2 situasi yg penuh bahaya diamana anda harus memberikan perlawanan dengan seluruh tenaga utk dapat selamat. Ini adalah pertarungan hingga mati. Anda harus gunakan faktor kejutan (surprise), pengalihan perhatian (distraction), dan benda apa saja yg dapat anda gunakan sebagai "senjata" di tangan anda utk menghancurkan si pembunuh. Jangan berpikir anda harus bertempur dengan fair melawan monster ini! Bila ada kesempatan utk mencungkil mata si pembunuh dengan jari anda, lakukan itu segera! Bagian tubuh dari si pembunuh yg bisa anda gigit, gigit dengan keras hingga dagingnya lepas! Bila si pembunuh jatuh ke lantai, injak dia, ambil kursi atau computer dan hantamkan benda itu ke tubuh si pembunuh. Piting dia, kunci, patahkan tulangnya, pendeknya bertempurlah hingga si pembunuh tidak dapat lagi melukai anda atau orang lain disekitar anda! This is a fight to the death!

Dalam situasi seperti ini, kunci2 keberadaban yg ada di kepala kita masing2 sudah terbuka. Sisi diri anda yg sopan, friendly, baik, dan tidak suka konfrontasi dgn orang lain .... semua sudah hilang. Semua pendidikan yg pernah anda terima selama ini yg ditujukan utk membuat anda menjadi sensitive, mengerti perasaan orang lain, dan tendensi utk menyelesaikan masalah tanpa perkelahian ... semua itu hilang sesaat. Rasa belas kasihan thd manusia lain di diri anda pun hilang. Saat ini anda tidak peduli ttg apapun, kecuali keselamatan anda saja. Mengalahkan si pembunuh adalah satu-satunya pilihan yg ada bagi anda. Sebab bila anda gagal mengalahkan dia, maka dia akan membunuh anda, dan selanjutnya membunuh teman2 anda disekitarnya. Dalam pertarungan ini, anda telah berubah menjadi sosok biadab yg memiliki hanya satu tujuan : menghancurkan si monster pembunuh yg telah merampas hidup orang lain, dan kini akan merampas hidup anda, dengan segala cara dan upaya!

Ini adalah pemikiran seorang warrior yg harus anda terapkan pada diri anda bila anda terpaksa utk melakukan perlawanan dalam upaya utk membela diri dari kematian yg pasti. Si Active Shooter telah menghilangkan alternatif lain bagi anda. Anda harus bertarung melawan dia, atau mati seketika. Bersiaplah utk melihat diri anda berubah menjadi sosok manusia yg sangat aggressive yg tidak akan berhenti menyerang lawan sampai ancaman terhadap keselamatan anda dan orang2 yg anda pedulikan di sekitar anda hilang sama sekali.

III. RANGKUMAN

Tentukan sikap anda saat ini. Susun rencana perlawanan anda di kepala. Di lingkungan kantor atau sekolah, perhatikan tempat2 yg sangat mungkin menjadi "kill zones" (area dimana Active Shooter dapat menjatuhkan korban yg banyak dari satu lokasi, misalnya teras yg berada di lantai atas yg terbuka ke open space dimana banyak orang biasa berkumpul seperti kantin), dan "choke points" (tempat sempit yg sulit dilalui orang dalam jumlah besar secara bersamaan, misalnya pintu atau lorong).

Tentukan berbagai rute utk melarikan diri bila Active Shooter muncul di bbrp tempat yg berbeda. Perhatikan lingkungan sekitar dan tentukan tempat2 yg bisa dipakai utk berlindung (cover) dan bersembunyi (concealment) di sepanjang rute utk melarikan diri yg telah anda tentukan sebelumnya. Hal ini penting jika ada Active Shooter lain yg muncul saat anda menempuh sebuah rute utk melarikan diri.

Jika anda terjebak dan terpaksa berlindung di sebuah ruangan, pikirkan dimana anda dapat bersembunyi, dan apa yg dapat anda gunakan utk membangun barikade agar Active Shooters tidak dapat masuk ke tempat itu dengan mudah. Pikirkan juga bagaimana anda dapat mempertahankan tempat itu.


Perhatikan dan tentukan benda2 yg tersedia sehari-hari di sekitar anda yg dapat anda gunakan sebagai "senjata" dan bagaimana cara terbaik utk menggunakan mereka dalam serangan melawan si Active Shooter.

Ingat, jika anda tidak punya pilihan lain kecuali menyerang si Active Shooter, maka tujuan anda adalah utk menghancurkan dia dengan segala cara dan upaya! Laksanakan rencana penyerangan anda dengan menggunakan strategi, gerakkan orang lain di sekitar anda utk membantu, lakukan serangan dengan kekerasan yg luar biasa, manfaatkan sasaran lunak yg muncul tanpa diduga (target of opportunity), dan jangan berhenti hingga si Active Shooter benar2 hancur.
Saat polisi muncul, jatuhkan semua benda yg anda pegang saat itu dan jangan melakukan gerakan apapun yg dapat membuat anda ditembak oleh polisi. Menghadapi situasi seperti ini, polisi pun mengalami stress dan kekhawatiran yg tinggi karena jiwa mereka bisa terancam tanpa diduga, terutama bila si Active Shooter belum diketahui lokasi dan identitasnya. Saat ini polisi masih memiliki tugas utama utk melenyapkan segala bentuk ancaman yg ada. Ingat, tidak seperti SOP yg berlaku bagi warga sipil yg berusaha melarikan diri dan menjauhi bahaya, SOP bagi petugas kepolisian malah mengharuskan mereka utk mencari sumber bahaya, mendekatinya, dan melenyapkan sumber bahaya tsb! Itu tugas mereka. Jadi ikuti instruksi polisi, angkat tangan anda agar petugas bisa melihatnya dengan jelas, dan jangan membuat gerakan2 yg tiba-tiba atau mencurigakan bagi petugas (seperti memasukkan tangan ke saku utk ambil cellphone).
NOTE: Paragraph berikut ini kurang berlaku bagi situasi dan kondisi di Indonesia dimana warga sipil umumnya tidak dapat membawa senjata. Namun tetap saya lampirkan sebagai bahan masukan karena pada peristiwa Sarinah belum lama ini, kebanyakan dari petugas kepolisian yg menghadapi teroris tidak mengenakan seragam. Ada baiknya kita bahas juga bagaimana mengenali "bad guys" dan "good guys" bila keduanya sudah berhadapan dan baku tembak.

MENGENALI "BAD GUYS" DAN "GOOD GUYS" DI TENGAH KALUTNYA SUASANA

Sekarang bagaimana bila serangan Active Shooter ini terjadi di tempat dimana warga disana boleh membawa senjata api (concealed carry)? Bagaimana anda bereaksi bila anda sendiri termasuk mereka yg memiliki izin membawa senjata api? Di tempat itu mungkin ada petugas kepolisian yg tengah lepas tugas dan berpakaian sipil (namun tetap bersenjata). Bila anda memutuskan utk melawan dengan menggunakan senjata anda, bagaimana supaya anda tidak saling baku tembak dengan warga lain yg juga ingin melawan si Active Shooter? Atau, bagaimana bila anda yg bersenjata menemukan diri anda berada diantara si Active Shooter dan petugas kepolisian yg baru tiba di lokasi? Bagaimana supaya anda sendiri tidak menjadi sasaran petugas kepolisian yg baru tiba dan belum tahu lokasi dan ciri2 si Active Shooter tadi?

Mereka yg berlindung dibalik cover, mereka yg menunjukkan arah evakuasi bagi warga yg sedang melarikan diri, atau mereka yg berpindah-pindah dari satu perlindungan ke perlindungan yg lain guna mencari sudut yg lebih baik utk membalas tembakan si Active Shoter ..... mereka ini adalah the GOOD GUYS! 

The BAD GUYS adalah mereka yg secara aktif menembaki orang2 yg tidak bersenjata. Biasanya bad guys tidak peduli dengan perlindungan sampai mereka sadar ada warga di sekitar yg juga bersenjata dan mulai membalas tembakan mereka. Bahkan lebih sering bad guys tetap tidak peduli utk berlindung meskipun dia sudah menjadi sasaran tembakan balik dari warga atau polisi. Orang2 seperti ini memang sudah tidak peduli lagi atas nyawa sendiri. Ini sebabnya mayoritas Active Shooter akhirnya mati, baik dengan bunuh diri maupun akibat diterjang peluru petugas atau warga yg melawan. Jadi perhatikan dinamika lingkungan dan perilaku mereka yg melepaskan tembakan guna menentukan sumber ancaman yg sesungguhnya.

Di peristiwa penyerangan mall di Kenya, seorang anggota SAS yg sedang cuti menggunakan pistol nya utk melawan para penyerang. Aksi dia ini berhasil menyelamatkan lebih dari 100 nyawa.


Meskipun ditengah suasana yg kalut, kita bisa melihat dengan jelas [erbedaan antara "bad guys" dan "good guys" meskipun dua-duanya sama-sama bersenjata dan berpakaian sipil.

Proses penentuan sikap dan penyusunan rencana perlawanan yg kita ulas di bagian awal dari tulisan ini tetap berlaku meskipun situasi ini terjadi di tempat dimana warga sipil boleh bawa senjata. Tetap pikirkan bagaimana anda dapat melarikan diri dari ancaman, dan bagaimana anda melawan bila terpaksa. Sebagai warga sipil, tujuan utama anda adalah tetap melarikan diri dari bahaya. Jadi bila anda tahu lokasi dari Active Shooter (bad guy) dan anda melihat warga dan/atau polisi tengah membalas tembakan ke arah Active Shooter, maka cari tempat berlindung (cover) dan bila tidak ada cari tempat bersembunyi (concealment), dan meringkuk utk membuat ukuran tubuh anda sekecil mungkin guna mengurangi resiko terkena peluru. Si pembunuh (Active Shooter atau Terrorist) harus menghilangkan perlawanan (warga bersenjata atau polisi) sebelum dia bisa melanjutkan aksi membunuhi warga sipil yg tidak bersenjata. Jadi saat ini anda bukan sasaran utama si pembunuh, melainkan para warga bersenjata dan/atau polisi yg tengah terlibat baku tembak dengan si pembunuh. Jangan ambil langkah yg membuat anda menjadi sasaran tambahan (target of opportunity) bagi si pembunuh. Bila anda ingin melarikan diri, jangan langsung berdiri dari tempat perlindungan (atau persembunyian) dan berlari dengan lintasan lurus menjauhi si pembunuh. Bila anda harus pindah lokasi ke tempat perlindungan yg berikutnya, usahakan utk berlari ke arah yg tegak lurus dengan arah bidik si pembunuh. Dengan cara ini, bila dia ingin menembak anda, maka dia terpaksa harus menggerakkan laras senjatanya secara horizontal utk mengikuti lintasan lari anda. Menembak sasaran yg bergerak secara horizontal spt ini lebih sulit dibandingkan menembak sasaran yg bergerak menjauhi dengan lintasan gerak yg lurus. Bila salah satu polisi atau warga yg memberikan perlawanan bersenjata memberikan tanda kepada anda utk berpindah lokasi ke lokasi perlindungan mereka, ikuti instruksi mereka sebab mereka sangat mungkin mengetahui lokasi si pembunuh dan dapat melepaskan covering fire bila si pembunuh berusaha utk melepaskan tembakan ke arah anda saat berpindah lokasi. SItuasi seperti ini sangat dinamik dan penuh dengan ketidakpastian. Jadi tetaplah tenang, serap semua informasi yg dapat anda tangkap dengan mata dan telinga anda. Tetap berpegang pada rencana anda utk menyelamatkan diri spt yg telah anda susun dan renungkan sebelumnya.

Saya sebetulnya berharap kita tidak harus mengantisipasi serangan terrorist yg melibatkan sekelompok orang bersenjata (api dan peledak) seperti yg terjadi di Kenya. Menurut laporan sementara ini, pelaku serangan di mall di Kenya melibatkan sekitar 3-6 orang 
wn Amerika dan 3 atau lebih wn Inggris yg awalnya berangkat ke Somalia utk ikut "jihad" disana. Jika orang2 ini mampu utk melakukan pembunuhan massal di Kenya, maka sangat mungkin mereka akan mencoba utk melakukannya disini (Amerika Serikat). Peristiwa serangan di Sarinah baru-baru ini juga menjadi bukti bahwa para teroris ini ada di Indonesia dan mampu melancarkan serangan kelompok dimana mereka menggunakan serangan secara bergelombang dengan sasaran yg berbeda.

Kemungkinan anda berada di tengah-tengah berlangsungnya serangan terrorist spt ini memang kecil. Namun bila anda sedang berada di tempat umum yg dikunjungi oleh banyak orang saat para terrorists mulai menyerang, langsung laksanakan rencana penyelamatan anda. Bila anda sedang bepergian dengan anak2, langsung laksanakan rencana evakuasi, bawa anak2 secepat mungkin meninggalkan tempat tsb. melalui pintu keluar terdekat. Opsi ini jauh lebih baik daripada memlih rencana utk berlindung (atau bersembunyi) dan mempersiapkan diri utk melawan dengan menggunakan barang2 di sekitar sebagai "senjata". 

Melihat dari reaksi masyarakat Indonesia saat serangan di Sarinah berlangsung, maka perlu ditekankan agar warga sipil sebaiknya langsung menjauhi lokasi serangan. Bila warga perlu berlindung, hendaknya ini dilakukan sebagai bagian dari upaya utk menjauhi lokasi serangan. Jangan mondar-mandir di sekitar TKP, apalagi hingga bergerombol hanya utk memuaskan rasa ingin tahu saja. Kelakuan warga yg seperti ini tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, namun juga menghambat aparat keamanan dalam melaksanakan tugas mereka. Warga yg menggerombol di sekitar TKP dapat meningkatkan kesulitan bagi aparat keamanan utk melakukan identifikasi pihak2 yg melakukan serangan, dan mengantisipasi serangan berikutnya. Selain itu warga yg berkumpul di sekitar TKP akan beresiko terkena dampak dari ledakan susulan, atau peluru nyasar bila sampai terjadi baku tembak antara aparat dan pihak terrorist. Jadi sangat dihimbau utk warga Jakarta dan Indonesia pada umumnya, berikanlah ruang yg seluas-luasnya bagi aparat keamanan dalam melaksanakan tugas mereka menghadapi serangan terror spt yg terjadi di Sarinah. Jauhi lokasi secepat mungkin, berlindung bila perlu, dan jangan tetap tinggal atau malah mengunjungi lokasi serangan utk menonton. Keberadaan anda disana tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik. Justru sebaliknya, kehadiran anda disana dapat membuat tugas aparat kita menjadi lebih sulit dalam upaya mereka utk meredam serangan dan menekan jumlah korban (terutama di kalangan warga sipil) sekecil mungkin.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi keselamatan kita semua


Latar para penulis:

Kedua penulis adalah warga sipil yg bermukim di Amerika Serikat. Penulis pertama adalah WN Amerika sedangkan penulis kedua adalah WN Indonesia yg bermukim di Amerika Serikat. Keduanya lulus dari program S3 di alma-mater yg sama, dan saat ini keduanya bekerja sebagai peneliti yg mengembangkan teknologi di bidang defense dan intelligence di dunia industry maupun di lembaga pemerintah. Kedua penulis adalah kolektor senjata api yg memiliki lisensi yg dikeluarkan oleh pemerintah federal Amerika Serikat. Disamping itu keduanya juga memiliki hobby di olahraga menembak, berburu, teknik kesenjataan dan amunisi, serta taktik self dense utk warga sipil yg memiliki concealed carry weapons permit.

Banner Ads 300X250
Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan : My Blog, My Rules
- Harap Berkomentar Sesuai Dengan Judul Bacaan
- Gunakan Bahasa yang Sopan, Hargai Orang Lain
- Tidak Diperbolehkan Untuk Mempromosikan Barang atau Berjualan
- Bagi Komentar Yang Menautkan Link Aktif Dianggap Spam